Kamis, 30 Januari 2025

CARA LENGKAP KONFIGURASI SAMBA SERVER DEBIAN 10

 


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

nah pada kesempatan kali ini Saya akan membahas bagaimana cara install   SAMBA SERVER PADA DEBIAN 10 .Penasaran bagaimana Caranya?Yukk mari kita simak pembahasan berikut ini.


Pengertian Samba Server

       Sebelumnya kalian sudah tau belum apa itu Samba server? yup... betul sekali, Samba Server adalah sebuah sebuah program dengan protokol client server menjembatani proses penyediaan layanan untuk berbagi data atau dokumen antara sistem operasi keluarga UNIX dengan sistem operasi microsoft windows, serta memungkinkan kita untuk bisa menggunakan resource yang didukung secara bersama-sama dalam suatu jaringan.

Aplikasi Samba Server ini berjalan dibawah platform sistem operasi keluarga UNIX dengan menggunakan protokol SMB atau Service Message Block yang mana protokol ini juga digunakan oleh sistem operasi microsoft windows yang juga memiliki fungsi sebagai jaringan client server dalam proses penggunaan data beserta resource yang ingin difungsikan secara bersama-sama.

Samba mampu membagi file dengan komputer yang menggunakan sistem operasi linux, unix dan windows dengan sistem peer to peer. Selain membagi file, samba bisa menjembatani fungsi-fungsi sistem client-server seperti penggunaan DHCP, DNS, FTP, webserver, mail server, telnet, ssh dan masih banyak lagi.

Samba mampu membagi file dengan komputer yang menggunakan sistem operasi linux, unix dan windows dengan sistem peer to peer. Selain membagi file, samba bisa menjembatani fungsi-fungsi sistem client-server seperti penggunaan DHCP, DNS, FTP, webserver, mail server, telnet, ssh dan masih banyak lagi.

Fungsi Samba ServerS

amba Server juga memiliki fungsi, diantaranya

  • Menghubungkan antara mesin Linux dengan mesin Windows. Sebagai perangkat lunak cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan oleh samba software, mulai dari sharing file, sharing device, PDC, firewall, DNS, DHCP, FTP, webserver, sebagai gateway, mail server, proxy dan lain-lain. Fasilitas pengremote seperti telnet dan ssh juga tersedia. 
  • Keunggulan lainnya adalah adanya aplikasi pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis yaitu swat. Menempatkan masin Linux sebagai PDC (Primary Domain Controller) seperti yang dilakukan oleh NT dalam jaringan Windows.
  • Samba PDC (Primary Domain Controller) bertujuan sebagai komputer yang akan melakukan validasi user kepada setiap client yang akan bergabung dalam satu domain tertentu, dengan kata lain hanya user yang terdaftar yang diijinkan masuk ke domain tersebut dan mengakses semua fasilitas domain yang disediakan.
Kelebihan Samba Server

Bersifat Gratis

  1. Performa yang bagus dalam berbagi resourc e
  2. Support di berbagai sistem operasi keluarga UNIX
  3. Tersedia untuk berbagai macam platform
  4. Sudah terhubung langsung dengan jaringan
  5. Mudah dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan administrator
  6. Mempunyai performa yang maksimal.
  7. Jarang ditemui masalah dalam penggunaannya di jaringan
Langkah - Langkah Konfigurasi Samba Server

 1. Jalankan Virtual Machine Debian Server yang sudah kalian Install

2.Login ke Debian Server menggunkan mode root


3.Lakukan Konfigurasi IP dengan memasukkan perintah "nano /etc/network/interfaces", konfigurasi seperti gambar di bawah ini, lalu tekan ctrl+s untuk menyimpan perubahan, dan ctrl+x untuk keluar konfigurasi IP,



NB : IP YANG DI ATAS HANYA CONTOH 

4.Lakukan restart Konfigurasi IP nya dengan mengetik "/etc/init.d/networking restart"


5.Masukkan Dvd Debian 10.10.0 iso 1 nya ke dalam virtual machine,

6.Lalu ketik perintah "apt-get install samba" untuk melakukan instalasi paket samba nya, jika ada opsi y/n kalian pilih y untuk melanjutkan instalasi nya,


7.Kalian bisa melihat apakah samba nya sudah terinstall dengan mengetik perintah "dpkg -l samba",


8.Lalu masuk ke directory home dengan mengetik "cd /home", lalu "ls" untuk melihat ada apasaja di directory home.
Tambahkan directory baru dengan mengetik "mkdir (nama folder yang kalian inginkan)" lalu "ls" lagi untuk melihat apakah folder tersebut sudah di tambahkan,


9.ketik "chmod 777 (nama folder yang kalian buat)/" lalu ketik "useradd (nama bebas)",
Lalu masukkan perintah "smbpasswd -a (nama yang tadi kalian pilih)", lalu isikan passwordnya dan ulangi lagi untuk mengkonfirmasi password tersebut,


10.Selanjutnya kita konfigurasi samba nya dengan mengetik perintah "nano /etc/samba/smb.conf",


11.Kalian scroll hingga bagian paling bawah, lalu kalian tuliskan sesuai dengan perintah gambar di bawah ini, lalu tekan ctrl+s untuk menyimpan dan ctrl+x untuk keluar konfigurasi samba nya


NB
nama folder yang kalian buat di mkdir...]
Path = menunjukkan letak directory Folder kalian
valid users = username yang harus dimasukkan saat ingin mengakses folder
browseable & writeable = menunjukkan bahwa folder tersebut bisa di cari dan di edit
guest ok = menunjukkan bahwa setiap ingin mengakses folder tersebut, harus memasukkan username dan password dengan benar

12.Restart konfigurasi samba server nya dengan mengetik perintah "systemctl  restart  smbd


13. Lakukan pengecekan apakah samba server nya sudah aktif atau belum dengan mengetik perintah "systemctl status smbd.service"


Pengujian
1. minimize Debian server kalian, lalu pergi ke control panel untuk melihat IP Server kalian,

2.Tekan win+R dan ketik kan IP server kalian, lalu pilih "ok"
contoh: (\\192.20.24.38)


3.Lalu masuk ke Folder yang sudah kalian buat tadi, dan jangan lupa masukkan username dan password yang sudah kalian setting tadi,

Uji Coba Transfer File
1. Pergi ke file yang ingin kalian transfer ke file server/samba, lalu kalian copy file tersebut

2.ketikkan kembali ip server kalian di task pencarian di bagian atas,

3.Masuk ke Folder Samba Server kalian tadi, dan tempel file yang sudah kalian copy tadi ke dalam Folder Samba Server yang telah kalian buat.


Terima kasih telah mengikuti langkah-langkah ini, dan semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda.
 wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Jumat, 24 Januari 2025

KONFIGURASI FTP SERVER DIDEBIAN 10

 


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

nah pada kesempatan kali ini Saya akan membahas tentang KONFIGURASI FTP SERVER PADA DEBIAN 10 .Penasaran bagaimana Caranya?Yukk mari kita simak pembahasan berikut ini.

apakah apa yang dimaksud dengan FTP server? Nah mari kita simak sedikit tentang FTP server

Pengertian FTP

FTP (File Transfer Protocol) adalah protokol jaringan yang digunakan untuk mentransfer file antara komputer di jaringan TCP/IP, seperti Internet atau intranet. FTP server adalah aplikasi yang menyediakan layanan ini, memungkinkan pengguna untuk meng-upload, mendownload, dan mengelola file melalui jaringan.

Kelebihan FTP Server:

  1.  Transmisi Data yang Stabil : FTP dapat mentransfer file dengan ukuran besar secara stabil dan efisien. Ini sangat berguna untuk mentransfer data dalam jumlah besar atau file besar yang tidak cocok untuk metode lain.
  2. Kemudahan Akses : Server FTP memungkinkan akses ke file dari berbagai lokasi dan perangkat yang terhubung ke jaringan. Ini memberikan gambaran tinggi dalam berbagi dan mengelola file.
  3. Pengaturan Hak Akses : Server FTP memungkinkan administrator untuk mengatur hak akses pengguna dengan detail, termasuk hak akses baca, tulis, dan eksekusi pada direktori dan file tertentu.
  4. Dukungan untuk Multi-Threading : FTP dapat menangani beberapa koneksi secara bersamaan, memungkinkan transfer secara bersamaan dari beberapa file atau dari beberapa pengguna.
  5. Protokol yang Terbuka dan Umum : FTP adalah standar terbuka dan didukung oleh banyak perangkat lunak dan sistem operasi, sehingga memudahkan integrasi dengan berbagai aplikasi.


Kekurangan Server FTP:

  1. Keamanan yang Terbatas : FTP tidak mengenkripsi data yang ditransfer, sehingga data rentan terhadap penyadapan atau peretasan saat dalam perjalanan. Data seperti nama pengguna dan kata sandi juga dapat dikirimkan dalam bentuk teks yang tidak terenkripsi, meningkatkan risiko keamanan.
  2. Konfigurasi yang Komplek : Pengaturan server FTP dapat menjadi kompleks, terutama dalam hal konfigurasi firewall dan pengaturan hak akses untuk memastikan akses yang benar dan aman.
  3. Keterbatasan dalam Protokol : FTP memiliki beberapa batasan dalam hal fitur yang ditawarkannya, seperti tidak adanya kemampuan untuk mentransfer file dengan enkripsi bawaan atau mendukung komunikasi yang lebih aman secara default.
  4. Kebutuhan Bandwidth dan Ruang Penyimpanan : Transfer file yang besar dapat mempengaruhi kinerja jaringan dan memerlukan ruang penyimpanan yang besar di server
  5. Tidak Ada Konfirmasi tentang Pengiriman : FTP tidak memberikan konfirmasi otomatis status pengiriman file, yang berarti bahwa pengguna mungkin tidak mendapatkan umpan balik langsung tentang apakah file berhasil di-upload atau di-download.
Alternatif untuk FTP, ada protokol yang lebih aman seperti FTPS (FTP Secure) atau SFTP (SSH File Transfer Protocol) yang menawarkan enkripsi dan keamanan tambahan untuk mentransfer data.

LANGKAH-LANGKAH SETTING FTP SERVER DI DEBIAN 10

1.Pastikan di pc kalian sudah ter-install WinSC

2.Jalankan Virtual Machine Debian 10 nya

3.Silahkan Login sebagai root dan masukkan password root kalian,


4.Ketik perintah "nano /etc/network/interfaces" untuk mengkonfigurasi IP Address, lalu tekan Ctrl+S untuk menyimpan perubahan dan Ctrl+X untuk keluar,

5.Ketik perintah "/etc/init.d/networking restart" untuk melakukan proses restart network,


6.Lalu ketik perinah "ip a" untuk melihat IP Address kalian,

7.Masukkan file iso Debian 10 dvd-2, dengan cara pergi ke opsi "Devices - Optical Drives - pilih File iso debian 10 dvd-2

8.Masukkan perintah " apt install proftpd " untuk melakukan instalasi, dan jika ada pertanyaan " y/n " ketik saja Y dan Enter.


9.Jika di minta memasukkan file iso debian 10 dvd-1 kalian tinggal pergi ke devices pergi ke bagian optical drives lalu centang pada bagian file iso nya

10 .setelah itu Ketik perintah " nano /etc/proftpd/proftpd.conf " untuk konfigurasi FTP  



11.setelah itu kalian akan di arahkan ke halaman seperti ini,Kalian bisa mengubah bagian Server Name menjadi "ftp.user.net",


12.Lalu kalian scroll ke bawah sampai ketemu baris "Anonymous dan user" kalian hapus tanda tagar nya dan ubah sesuai gambar ini, (untuk bagian user kalian bebas mengisi apa)


13.Kalian scroll lagi ke bawah dan hapus tagar "/Anonymous", lalu tekan Ctrl+S untuk menyimpan perubahan dan Ctrl+X untuk keluar.


14.Masukkan perintah "cd /home/" untuk masuk ke directory home,

15.Ketik "mkdir ftp-server" untuk menambahkan directory ftp-server,
Ketik "ls" untuk melihat apa saja yang ada di directory home,
Masukkan perintah "chmod 777 ftp-server" lalu enter,
Lalu ketik "adduser Siswa" (sesuai user yang di setting di bagian nano /etc/proftpd/proftpd.conf), dan buat password untuk user,)lalu tekan enter dan di bagian ini kalian bebas mau mengisi atau tidak, lalu ketik "y",



16.Lalu kettik perintah "/etc/init.d/proftpd restart" untuk melakukan restart,


Pengujian Melalui internet explore 
 melakukan pengujian di internet explorer, berikut langkah langkahnya:
 1. Masuk ke Internet explorer,
 
 2. Ketik kan "ftp://(ip server kalian)/" lalu enter,.Masukkan username dan password kalian

3.Pilih directory yang ingin kalian masukki untuk melihat ada apa saja di directory tersebut, 


4.Dapat kita lihat bahwa kita telah mempunyai directory dari ftp-server dan siswa yang telah kita buat tadi di Debian,



sekian rek


Rabu, 22 Januari 2025

KONFIGURASI REMOTE SERVER DEBIAN 10

 


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

nah pada kesempatan kali ini Saya akan membahas tentang Remote  Server pada Debian 10  .Penasaran bagaimana Caranya?Yukk mari kita simak pembahasan berikut ini.

Pengertian Remote Server :

 Remote server merupakan suatu server yang bisa diakses oleh pengguna untuk berbagai proses, seperti memproses data, menjalankan aplikasi, dan menyimpan file tanpa harus berada di lokasi fisik server itu sendiri. Artinya, kamu bisa memakai sumber daya server tanpa harus membuka koneksi, baik secara terpisah atau langsung hasilnya akan dikirim ke aplikasi client

Fungsi Remote :

1. Memberi kemudahan dalam memantau dan mengendalikan server : Dengan adanya server jarak jauh, pengguna bisa masuk ke server dari tempat yang berjauhan melalui internet atau jaringan lainnya. Ini menyederhanakan proses pemantauan dan pengendalian server tanpa keharusan berada di lokasi fisik server itu sendiri.

2. Memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi : Remote server memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi karena akses ke server hanya dapat dilakukan dengan menggunakan nama pengguna, kata sandi, dan alamat IP yang sudah ditentukan.

3. Mempermudah maintenance : Remote server memungkinkan maintenance dan perbaikan masalah teknis pada server dilakukan secara mudah dan cepat. Meskipun terjadi masalah seperti crash, bug, atau kesalahan teknis lain, server jarak jauh memungkinkan teknisi untuk mengakses server dari jarak jauh dan melakukan  perbaikan tanpa harus berada di lokasi fisik server.

4. Mempermudah monitoring penggunaan resource : Dalam dunia hosting, monitoring resource adalah hal yang penting untuk memastikan sistem berjalan dengan baik. Namun, dengan teknologi server jarak jauh, pengguna dapat dengan mudah memantau dan mengontrol resource dari jarak jauh.

5.Dapat mengontrol komputer Lain : Remote server dapat digunakan untuk mengontrol komputer lain. Jika komputer Anda berfungsi sebagai server jarak jauh, Anda dapat mengendalikan komputer klien yang terhubung dengan server

Cara Kerja Remote Server :

 - Pertama, pengguna memerlukan akses ke jaringan internet untuk terhubung dengan server jarak jauh. Ini dapat dilakukan melalui koneksi internet yang disediakan oleh penyedia layanan internet atau melalui jaringan lokal yang terhubung ke internet.

- Setelah terhubung ke jaringan internet, pengguna memerlukan aplikasi atau software khusus untuk mengakses server jarak jauh. Beberapa contoh aplikasi yang sering digunakan adalah SSH (Secure Shell), RDP (Remote Desktop Protocol), dan VNC (Virtual Network Computing).

- Pengguna kemudian memasukkan kredensial atau informasi login untuk mengakses server jarak jauh, seperti nama pengguna dan kata sandi. Ini memungkinkan pengguna untuk mengakses data dan aplikasi yang disimpan di server jarak jauh.

- Setelah berhasil masuk ke server jarak jauh, pengguna dapat mengelola data dan aplikasi yang tersedia di server. Hal ini dapat dilakukan melalui antarmuka yang disediakan oleh aplikasi atau software yang digunakan untuk mengakses server jarak jauh.

- Untuk memastikan keamanan dan privasi data, server jarak jauh biasanya dilengkapi dengan berbagai lapisan keamanan, seperti enkripsi data dan firewall untuk melindungi dari serangan malware atau hacker yang tidak diinginkan.

Langkah - Langkah :

1. Pastikan kalian sudah mengunduh aplikasi Putty, Jika belum kalian bisa mendownload-nya melalui chrome 

2.Sebelum start ke Debian kalian ke setting lalu pilih opsi network, Lalu  "attached to:" aslinya NAT kalian ganti ke Adaptor Host Only, dan pilih advanced pada Mode Promiscuous kalian pilih "Allow All" klik ok, Lalu start debian kalian


3.Lalu kalian login dengan ketik "root" Dan masukan password nya


4.Masukkan perintah "nano /etc/network/interfaces" untuk setting IP address. Jika sudah kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter.

5.Lalu restart IP dengan perintah “/etc/init.d/networking restart”, kemudian cek IP kita apakah sudah berubah dengan perintah “ip a” kita memperoleh IP yang sudah disetting tadi 


6.Masukkan perintah "apt install openssh-server" jika muncul pertanyaan [y/n] ketik “y” kemudian enter.


7.Masukkan perintah "dpkg -l openssh-server", lalu cek jika ada tulisan "ii openssh-server" Yang berada di bawah jika ada berarti berhasil terinstall, Lalu klik "CTRL C"

8.Kemudian ketik "apt-get install ssh",



9.Buka file "nano /etc/ssh/sshd_config". Hapus tanda pagar (#) pada Port 22 dan PermitRootLogin. Untuk PermitRootLogin prohibit-password, pada prohibit-password kalian hapus dan ganti dengan yes. Lalu simpan dengan Ctrl+O lalu Enter kemudian CTRL + X 

8.Lalukan restart pada sistem ssh yang teleh dikonfigurasi tadi dengan command "systemctl restart ssh"


Pengujian Remote Server
Untuk pengujian Remote Server kalian bisa menggunakan aplikasi tambahan yaitu PuTTY atau bisa lewat cmd

Sebelum melakukan pengujian alangkah baiknya kita mengetahui dulu IP Server nya, dengan cara:

- Masuk ke "control panel"

-Pilih "network and internet",



-Lalu "Network and Sharing Center",



-Kemudian pilih "Details",


Pengujian Menggunakan PuTTY
- Setelah itu kita bisa masuk ke PuTTY, lalu masukkan IP Server tadi setelah itu pilih "Open",

9.Lalu kalian masukkan username dan password kalian, untuk login. Dan masukkan perintah "su -" dan password untuk masuk ke mode root

10.Kalian bisa test dengan membuat folder dengan cara memberikan perintah "mkdir (nama kalian) "


11.Lalu kalian buka lagi ke debian 10, dan berikan perintah "ls" Untuk melihat folder yang sudah kalian buat di putty, Jika muncul berarti remote server kalian sudah berhasil


Terima kasih telah mengikuti langkah-langkah ini, dan semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda.

waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh

Senin, 13 Januari 2025

tutorial lengkap cara konfigurasi DHCP server Debian 10




Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Halo Sobat Networking!! Perkenalkan Saya Tyo Fadly alvianto  dari siswa sekolah SMK Negeri 1 Cerme jurusan TKJ, nah pada kesempatan kali ini Saya akan membahas tentang Konfigurasi DHCP Server pada Debian 10 dan juga cara setting ip server.Penasaran bagaimana Caranya?Yukk mari kita simak pembahasan berikut ini.

Pengertian DHCP Server
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol jaringan yang digunakan untuk memberikan konfigurasi alamat IP secara otomatis kepada perangkat yang terhubung ke dalam jaringan. Dengan menggunakan DHCP, perangkat seperti komputer, smartphone, printer, dan perangkat lainnya tidak perlu lagi mengatur alamat IP secara manual. Sebagai gantinya, mereka akan menerima alamat IP secara otomatis dari server DHCP yang ada di dalam jaringan.

Fungsi DHCP Server
  1. Pemberian Alamat IP Otomatis:
    DHCP secara otomatis memberikan alamat IP kepada perangkat yang terhubung ke jaringan. Ini menghilangkan kebutuhan konfigurasi manual, yang mempercepat proses koneksi perangkat ke jaringan.

  2. DHCP memastikan bahwa setiap perangkat mendapatkan alamat IP yang unik dari rentang yang telah ditentukan oleh server, mengurangi risiko konflik alamat IP yang dapat menyebabkan masalah konektivitas.Pengelolaan Alamat IP yang Efisien:

  3. DHCP memudahkan pengelolaan alamat IP dalam jaringan yang besar. Alamat IP yang diberikan bersifat sementara (lease time), dan setelah waktu tertentu, alamat IP yang tidak digunakan dapat kembali ke pool untuk digunakan oleh perangkat lain.Memberikan Konfigurasi Lainnya:

  4. Selain alamat IP, DHCP juga dapat memberikan informasi lainnya seperti subnet mask, default gateway, dan DNS server. Ini memastikan perangkat dapat terhubung dengan benar ke jaringan dan dapat mengakses sumber daya seperti internet.Fleksibilitas:

  5. DHCP sangat berguna di jaringan yang memiliki perangkat yang sering berganti atau dipindahkan, karena perangkat baru akan menerima konfigurasi yang diperlukan secara otomatis tanpa perlu pengaturan manual.Penyederhanaan Proses Setup Perangkat:

  6. Ketika perangkat baru ditambahkan ke jaringan, DHCP memungkinkan perangkat tersebut untuk terhubung dengan cepat dan mendapatkan alamat IP serta konfigurasi lainnya secara otomatis

Kelebihan DHCP server
 
  1. Pemberian Alamat IP Otomatis:
    Proses pemberian alamat IP dilakukan otomatis, sehingga mengurangi beban administrasi dan menghemat waktu

  2. Mengurangi Risiko Konflik IP:
    DHCP mengelola alamat IP secara terpusat, mengurangi kemungkinan terjadinya konflik IP, yang dapat mengganggu konektivitas jaringan.

  3. Pengelolaan Terpusat:
    Administrator jaringan dapat mengelola pengaturan IP, subnet mask, gateway, dan konfigurasi lainnya melalui satu server, sehingga lebih efisien.

  4. Skalabilitas:
    DHCP sangat cocok untuk jaringan besar, di mana perangkat yang terhubung sangat banyak dan dinamis. Sistem ini memungkinkan pengelolaan alamat IP dalam jumlah besar dengan mudah.

  5. Fleksibilitas:
    Perangkat dapat dengan mudah dipindahkan ke jaringan lain dan tetap mendapatkan konfigurasi yang diperlukan tanpa pengaturan manual.

  6. Pengelolaan Lease Time:
    DHCP mengatur lease time untuk alamat IP, memungkinkan pengelolaan penggunaan IP yang lebih efisien dalam jaringan.

Kekurangan Dari DHCP Server

  1. Ketergantungan pada Server DHCP:
    Jika server DHCP mengalami gangguan atau downtime, perangkat baru yang terhubung atau perangkat yang mencoba memperbarui alamat IP nya mungkin tidak dapat mendapatkan alamat IP, yang dapat menyebabkan masalah konektivitas.

  2. Keamanan yang Rentan:
    DHCP tidak menyediakan autentikasi, sehingga rentan terhadap serangan seperti DHCP Spoofing, di mana perangkat jahat dapat mencoba menggantikan server DHCP dan memberikan alamat IP yang salah atau informasi jaringan yang salah.

  3. Memerlukan Infrastruktur Tambahan:
    Dalam jaringan besar atau jaringan yang tersebar, diperlukan DHCP relay agent atau server DHCP tambahan untuk memastikan perangkat di lokasi yang berbeda dapat menerima alamat IP. Ini bisa menambah kompleksitas pengaturan.

  4. Keterbatasan pada Alamat IP Statis:

    DHCP memberikan alamat IP dinamis. Jika perangkat tertentu memerlukan alamat IP statis (seperti server atau printer), konfigurasi tambahan diperlukan, seperti pengaturan alamat IP statis atau reservasi DHCP.

  5. Risiko Kehilangan Koneksi pada Lease Time:
    Jika perangkat tidak dapat memperbarui alamat IP saat lease time habis, koneksi jaringan dapat terputus. Hal ini membutuhkan perhatian khusus dalam pengaturan lease time untuk perangkat yang memerlukan koneksi yang terus-menerus.

  6. Pengelolaan yang Lebih Rumit pada Jaringan Kecil:
    Pada jaringan yang kecil dengan sedikit perangkat, DHCP bisa terasa berlebihan karena pengelolaan IP manual jauh lebih mudah daripada menggunakan DHCP.

Langkah-langkah Konfigurasi DHCP Di Debian 
1.Pertama-tama, pastikan di PC/laptop kalian sudah terdapat sistem operasi Debian 10 yang telah terpasang di VirtualBox kalian masing masing

2. Berikutnya pergi kebagian "setting" lalu kebagian "Network" dan tambahkan 3, untuk Adapter 1 kalian ubah menjadi "Host-Only Adapter" lalu untuk Adapter 2 kalian ubah menjadi "Bridged Adapter" dan yang terakhir untuk Adapter 3 kalian ubah menjadi "Internal Network" lalu klik "OK"



3. Selanjutnya Kalian jalankan Debian 10 nya, dan setelah masuk ke tampilan login, kalian langsung saja ketikkan perintah "root" untuk masuk ke mode root


4. Lalu kalian jalankan perintah "nano /etc/network/interface" untuk memulai konfigurasi ip
 

5. Setelah masuk ke bagian ini, kalian tambahkan perintah 
"network: xxx.xx.xx.0 dan broadcast: xxx.xx.xx.255" 
dan tambahkan perintah:
#interface 2 
auto enp0s8
iface enp0s8 inet dhcp

untuk mempermudah dalam konfigurasi DHCP Server nanti, setelah itu tekan ''Ctrl + S" untuk menyimpan perubahan, dan "Ctrl + X" untuk keluar halaman,


6.setalah itu restart networknya Denga perintah 
 "/etc/init.d/networking restart" 


7. kemudian cek IP denga perintah "ip a" 


8. Jika IP sudah berubah, pergi ke bagian "Devices" pilih "Optical Drives" dan masukkan file iso debian 10 dvd-2



9. Masukkan perintah "apt-cdrom add", untuk menambahkan file iso Debian 10 nya ke dalam Virtual Machine,


10.Lalu ketik perintah "apt-get update" untuk mengupdate file iso Debian nya, 


11.Selanjutnya masukkan perintah "apt-get install isc-dhcp-server" untuk mulai menginstalasi DHCP Servernya, lalu ketik "y" untuk melanjutkan prosesnya





12.setelah itu maka akan muncul tampilan seperti ini (tidak perlu khawatir karena tulisan "failed" karena kita belum melakukan setting DHCP servernya),lalu ketikkan perintah "nano /etc/dhcp/dhcpd.conf" untuk mengkonfigurasi DHCP Server,


13.Setelah itu kalian akan di arahkan ke halaman seperti ini, kalian harus scroll ke bawah dan mencari perintah "# a slightly"


14.Setelah ketemu perintah "A slightly" kalian harus menghapus tanda pagar yang ada di dalam perintah tersebut hingga perintah terakhir yaitu "}" 



Keterangan:

-Subnet di isi dengan "network yang telah di kita buat di awal", dan netmask di isi dengan 255.255.255.0
- bagian range ip di isi dengan berapa IP yang ingin di bagikan kepada client,contohnya 192.20.25.40 hingga 192.20.5.50
-bagian option domain name server silahkan di isi sesuai domain yang kalian punya (jika tidak punya di lewati saja)
-bagian option domain name bisa kalian lewati saja
-pada bagian option routers silahkan masukkan IP yang telah di buat di awal di bagian "address"
-bagian broadcast-address silahkan di isi dengan "broadcast' yang telah di buat di awal
-bagian default lease time dan max lease time silahkan di biarkan default saja.

Setelah selesai di setting silahkan di save dengan tekan Ctrl + s dan keluar dengan menekan Ctrl + x

15.Lalu ketik perintah "nano /etc/default/isc-dhcp-server" dan Ubah bagian INTERFACESV4 menjadi "enp0s3" lalu Ctrl + S untuk menyimpan dan Ctrl + X untuk keluar,


16.Masukkan perintah "/etc/init.d/isc-dhcp-server restart" untuk merestart konfigurasi DHCP Server yang telah kita buat tadi,


17.Ketik "systemctl status isc-dhcp-server.service" untuk melihat apakah sistem konfigurasi DHCP Servernya sudah aktif atau belum, jika sudah aktif maka akan muncul tulisan hijau "active (running)"


Pengujian DHCP Server

Untuk langkah-langkah pengujian DHCP Server yang telah kita buat tadi cukup mudah kok.  ikuti cara berikut ini
 
1.Pertama-tama kalian minimize dulu Virtual Mechine nya, lalu kalian buka Control Panel dengan cara Ctrl + S lalu cari "Control Panel"
 

2.sehabis itu pilih opsi "Network and internet"


3.. Lalu "Network and sharing center"


4.Lalu pilih "Change adapter setting" di opsi sebelah kiri


5.Lalu pilih jaringan Host-only adapter yang telah di buat di awal tadi,


6.Pilih "Properties" di bagian kiri bawah,


7.Pilih opsi "Internet Protocol Version 4",


8.Pastikan semua dalam keadaan "Obtain" karena kita ingin mendapatkan IP secara otomatis dari DHCP Server yang telah kita buat,




9.Lalu kita masuk ke opsi "Details"

qqq

10 .Bisa kita lihat di bagian "IPv4" kita mendapatkan IP 192.20.25.34 sesuai dengan yang telah kita setting di bagian range,


11. selanjutnya ketik cmd , dengan cara crtl+r


12.Lalu kita coba ping server dengan cara ketikkan perintah "ping 192.20.25.34", Tujuan dari ping tersebut ialah agar kita mengetahui apakah kita terhubung dengan IP server atau tidak.


Lalu kita coba ping server dengan cara ketikkan perintah "ping 192.20.25.34", Tujuan dari ping tersebut ialah agar kita mengetahui apakah kita terhubung dengan IP server atau tidak.

13.Dan yang terakhir kita pastikan untuk ip client ke 2 apakah apakah berhasil mendapatkan IP DHCP atau tidak.Untuk client ke 2 saya menggunakan windows 10 yang sudah terinstall di VirtualBox.Untuk mengecek Ip sama halnya yang sudah kita praktekkan di atas


Kita mendapatkan Ip 192.20.25.20 yang ada di client 2 dan lalu kita ping server agar kita memastikan apakah client terhubung dengan server.Untuk caranya seperti yang sudah kita praktekkan tadi yaitu pergi ke cmd dan ketikkan "ping 192.20.25.34"


Jika client 1 dan 2 berhasil mendapatkan IP DHCP, maka client ke 3 dan seterusnya akan juga berhasil

Terima kasih telah mengikuti langkah-langkah ini, dan semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda.

waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh

tutorial owncloud

  APA ITU OWNCLOUD ? OwnCloud adalah  perangkat lunak open-source  yang digunakan untuk membuat layanan  cloud storage pribadi . Fungsinya m...