Senin, 13 Januari 2025

tutorial lengkap cara konfigurasi DHCP server Debian 10




Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Halo Sobat Networking!! Perkenalkan Saya Tyo Fadly alvianto  dari siswa sekolah SMK Negeri 1 Cerme jurusan TKJ, nah pada kesempatan kali ini Saya akan membahas tentang Konfigurasi DHCP Server pada Debian 10 dan juga cara setting ip server.Penasaran bagaimana Caranya?Yukk mari kita simak pembahasan berikut ini.

Pengertian DHCP Server
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol jaringan yang digunakan untuk memberikan konfigurasi alamat IP secara otomatis kepada perangkat yang terhubung ke dalam jaringan. Dengan menggunakan DHCP, perangkat seperti komputer, smartphone, printer, dan perangkat lainnya tidak perlu lagi mengatur alamat IP secara manual. Sebagai gantinya, mereka akan menerima alamat IP secara otomatis dari server DHCP yang ada di dalam jaringan.

Fungsi DHCP Server
  1. Pemberian Alamat IP Otomatis:
    DHCP secara otomatis memberikan alamat IP kepada perangkat yang terhubung ke jaringan. Ini menghilangkan kebutuhan konfigurasi manual, yang mempercepat proses koneksi perangkat ke jaringan.

  2. DHCP memastikan bahwa setiap perangkat mendapatkan alamat IP yang unik dari rentang yang telah ditentukan oleh server, mengurangi risiko konflik alamat IP yang dapat menyebabkan masalah konektivitas.Pengelolaan Alamat IP yang Efisien:

  3. DHCP memudahkan pengelolaan alamat IP dalam jaringan yang besar. Alamat IP yang diberikan bersifat sementara (lease time), dan setelah waktu tertentu, alamat IP yang tidak digunakan dapat kembali ke pool untuk digunakan oleh perangkat lain.Memberikan Konfigurasi Lainnya:

  4. Selain alamat IP, DHCP juga dapat memberikan informasi lainnya seperti subnet mask, default gateway, dan DNS server. Ini memastikan perangkat dapat terhubung dengan benar ke jaringan dan dapat mengakses sumber daya seperti internet.Fleksibilitas:

  5. DHCP sangat berguna di jaringan yang memiliki perangkat yang sering berganti atau dipindahkan, karena perangkat baru akan menerima konfigurasi yang diperlukan secara otomatis tanpa perlu pengaturan manual.Penyederhanaan Proses Setup Perangkat:

  6. Ketika perangkat baru ditambahkan ke jaringan, DHCP memungkinkan perangkat tersebut untuk terhubung dengan cepat dan mendapatkan alamat IP serta konfigurasi lainnya secara otomatis

Kelebihan DHCP server
 
  1. Pemberian Alamat IP Otomatis:
    Proses pemberian alamat IP dilakukan otomatis, sehingga mengurangi beban administrasi dan menghemat waktu

  2. Mengurangi Risiko Konflik IP:
    DHCP mengelola alamat IP secara terpusat, mengurangi kemungkinan terjadinya konflik IP, yang dapat mengganggu konektivitas jaringan.

  3. Pengelolaan Terpusat:
    Administrator jaringan dapat mengelola pengaturan IP, subnet mask, gateway, dan konfigurasi lainnya melalui satu server, sehingga lebih efisien.

  4. Skalabilitas:
    DHCP sangat cocok untuk jaringan besar, di mana perangkat yang terhubung sangat banyak dan dinamis. Sistem ini memungkinkan pengelolaan alamat IP dalam jumlah besar dengan mudah.

  5. Fleksibilitas:
    Perangkat dapat dengan mudah dipindahkan ke jaringan lain dan tetap mendapatkan konfigurasi yang diperlukan tanpa pengaturan manual.

  6. Pengelolaan Lease Time:
    DHCP mengatur lease time untuk alamat IP, memungkinkan pengelolaan penggunaan IP yang lebih efisien dalam jaringan.

Kekurangan Dari DHCP Server

  1. Ketergantungan pada Server DHCP:
    Jika server DHCP mengalami gangguan atau downtime, perangkat baru yang terhubung atau perangkat yang mencoba memperbarui alamat IP nya mungkin tidak dapat mendapatkan alamat IP, yang dapat menyebabkan masalah konektivitas.

  2. Keamanan yang Rentan:
    DHCP tidak menyediakan autentikasi, sehingga rentan terhadap serangan seperti DHCP Spoofing, di mana perangkat jahat dapat mencoba menggantikan server DHCP dan memberikan alamat IP yang salah atau informasi jaringan yang salah.

  3. Memerlukan Infrastruktur Tambahan:
    Dalam jaringan besar atau jaringan yang tersebar, diperlukan DHCP relay agent atau server DHCP tambahan untuk memastikan perangkat di lokasi yang berbeda dapat menerima alamat IP. Ini bisa menambah kompleksitas pengaturan.

  4. Keterbatasan pada Alamat IP Statis:

    DHCP memberikan alamat IP dinamis. Jika perangkat tertentu memerlukan alamat IP statis (seperti server atau printer), konfigurasi tambahan diperlukan, seperti pengaturan alamat IP statis atau reservasi DHCP.

  5. Risiko Kehilangan Koneksi pada Lease Time:
    Jika perangkat tidak dapat memperbarui alamat IP saat lease time habis, koneksi jaringan dapat terputus. Hal ini membutuhkan perhatian khusus dalam pengaturan lease time untuk perangkat yang memerlukan koneksi yang terus-menerus.

  6. Pengelolaan yang Lebih Rumit pada Jaringan Kecil:
    Pada jaringan yang kecil dengan sedikit perangkat, DHCP bisa terasa berlebihan karena pengelolaan IP manual jauh lebih mudah daripada menggunakan DHCP.

Langkah-langkah Konfigurasi DHCP Di Debian 
1.Pertama-tama, pastikan di PC/laptop kalian sudah terdapat sistem operasi Debian 10 yang telah terpasang di VirtualBox kalian masing masing

2. Berikutnya pergi kebagian "setting" lalu kebagian "Network" dan tambahkan 3, untuk Adapter 1 kalian ubah menjadi "Host-Only Adapter" lalu untuk Adapter 2 kalian ubah menjadi "Bridged Adapter" dan yang terakhir untuk Adapter 3 kalian ubah menjadi "Internal Network" lalu klik "OK"



3. Selanjutnya Kalian jalankan Debian 10 nya, dan setelah masuk ke tampilan login, kalian langsung saja ketikkan perintah "root" untuk masuk ke mode root


4. Lalu kalian jalankan perintah "nano /etc/network/interface" untuk memulai konfigurasi ip
 

5. Setelah masuk ke bagian ini, kalian tambahkan perintah 
"network: xxx.xx.xx.0 dan broadcast: xxx.xx.xx.255" 
dan tambahkan perintah:
#interface 2 
auto enp0s8
iface enp0s8 inet dhcp

untuk mempermudah dalam konfigurasi DHCP Server nanti, setelah itu tekan ''Ctrl + S" untuk menyimpan perubahan, dan "Ctrl + X" untuk keluar halaman,


6.setalah itu restart networknya Denga perintah 
 "/etc/init.d/networking restart" 


7. kemudian cek IP denga perintah "ip a" 


8. Jika IP sudah berubah, pergi ke bagian "Devices" pilih "Optical Drives" dan masukkan file iso debian 10 dvd-2



9. Masukkan perintah "apt-cdrom add", untuk menambahkan file iso Debian 10 nya ke dalam Virtual Machine,


10.Lalu ketik perintah "apt-get update" untuk mengupdate file iso Debian nya, 


11.Selanjutnya masukkan perintah "apt-get install isc-dhcp-server" untuk mulai menginstalasi DHCP Servernya, lalu ketik "y" untuk melanjutkan prosesnya





12.setelah itu maka akan muncul tampilan seperti ini (tidak perlu khawatir karena tulisan "failed" karena kita belum melakukan setting DHCP servernya),lalu ketikkan perintah "nano /etc/dhcp/dhcpd.conf" untuk mengkonfigurasi DHCP Server,


13.Setelah itu kalian akan di arahkan ke halaman seperti ini, kalian harus scroll ke bawah dan mencari perintah "# a slightly"


14.Setelah ketemu perintah "A slightly" kalian harus menghapus tanda pagar yang ada di dalam perintah tersebut hingga perintah terakhir yaitu "}" 



Keterangan:

-Subnet di isi dengan "network yang telah di kita buat di awal", dan netmask di isi dengan 255.255.255.0
- bagian range ip di isi dengan berapa IP yang ingin di bagikan kepada client,contohnya 192.20.25.40 hingga 192.20.5.50
-bagian option domain name server silahkan di isi sesuai domain yang kalian punya (jika tidak punya di lewati saja)
-bagian option domain name bisa kalian lewati saja
-pada bagian option routers silahkan masukkan IP yang telah di buat di awal di bagian "address"
-bagian broadcast-address silahkan di isi dengan "broadcast' yang telah di buat di awal
-bagian default lease time dan max lease time silahkan di biarkan default saja.

Setelah selesai di setting silahkan di save dengan tekan Ctrl + s dan keluar dengan menekan Ctrl + x

15.Lalu ketik perintah "nano /etc/default/isc-dhcp-server" dan Ubah bagian INTERFACESV4 menjadi "enp0s3" lalu Ctrl + S untuk menyimpan dan Ctrl + X untuk keluar,


16.Masukkan perintah "/etc/init.d/isc-dhcp-server restart" untuk merestart konfigurasi DHCP Server yang telah kita buat tadi,


17.Ketik "systemctl status isc-dhcp-server.service" untuk melihat apakah sistem konfigurasi DHCP Servernya sudah aktif atau belum, jika sudah aktif maka akan muncul tulisan hijau "active (running)"


Pengujian DHCP Server

Untuk langkah-langkah pengujian DHCP Server yang telah kita buat tadi cukup mudah kok.  ikuti cara berikut ini
 
1.Pertama-tama kalian minimize dulu Virtual Mechine nya, lalu kalian buka Control Panel dengan cara Ctrl + S lalu cari "Control Panel"
 

2.sehabis itu pilih opsi "Network and internet"


3.. Lalu "Network and sharing center"


4.Lalu pilih "Change adapter setting" di opsi sebelah kiri


5.Lalu pilih jaringan Host-only adapter yang telah di buat di awal tadi,


6.Pilih "Properties" di bagian kiri bawah,


7.Pilih opsi "Internet Protocol Version 4",


8.Pastikan semua dalam keadaan "Obtain" karena kita ingin mendapatkan IP secara otomatis dari DHCP Server yang telah kita buat,




9.Lalu kita masuk ke opsi "Details"

qqq

10 .Bisa kita lihat di bagian "IPv4" kita mendapatkan IP 192.20.25.34 sesuai dengan yang telah kita setting di bagian range,


11. selanjutnya ketik cmd , dengan cara crtl+r


12.Lalu kita coba ping server dengan cara ketikkan perintah "ping 192.20.25.34", Tujuan dari ping tersebut ialah agar kita mengetahui apakah kita terhubung dengan IP server atau tidak.


Lalu kita coba ping server dengan cara ketikkan perintah "ping 192.20.25.34", Tujuan dari ping tersebut ialah agar kita mengetahui apakah kita terhubung dengan IP server atau tidak.

13.Dan yang terakhir kita pastikan untuk ip client ke 2 apakah apakah berhasil mendapatkan IP DHCP atau tidak.Untuk client ke 2 saya menggunakan windows 10 yang sudah terinstall di VirtualBox.Untuk mengecek Ip sama halnya yang sudah kita praktekkan di atas


Kita mendapatkan Ip 192.20.25.20 yang ada di client 2 dan lalu kita ping server agar kita memastikan apakah client terhubung dengan server.Untuk caranya seperti yang sudah kita praktekkan tadi yaitu pergi ke cmd dan ketikkan "ping 192.20.25.34"


Jika client 1 dan 2 berhasil mendapatkan IP DHCP, maka client ke 3 dan seterusnya akan juga berhasil

Terima kasih telah mengikuti langkah-langkah ini, dan semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda.

waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar